Seharusnya beginilah cinta
Apakah sahabat pernah mencintai dan dicintai?. Cinta …… begitulah siapa yang tak pernah merasakannya. Sebuah anugerah terindah yang di berikan Allah pada manusia sebagai bekal fitrah. Eksistensi cinta dalam kehidupan kita membawa implikasi yang cukup besar. Bagaimana tidak banyak dari kita yang mengalami perubahan kerana cinta.
Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya menonjol sekali. Ia mampu mempengaruhi akal fikiran sekaligus mengendalikan sebarang tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi jernih, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).
Namun hati-hati juga dengan cinta, kerana cinta juga dapat membuat orang sihat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu.sungguh luar biasa bukan kemampuan dari energy cinta boleh mengendalikan hidup kita.
Menurut Abdullah bin thahir Dzal Riyaasatain cinta adalah jika perhiasaan diri yang terceraiberai telah tercemari dengan berbagai macam kesulitan lalu dari dalamnya muncul sahaya yang memerangi relung-relung tubuh,sehingga dengan pancarannya karakter hidup bergerak, lalu dari situ tergambar susuk yang hadir dalam diri dengan segala kekhawatirannya, maka itulah cinta.
Sedangkan menurut Hammaad Al riwaayah cinta itu pikiran, batangnya dzikir, rantingnya bangun malam, daunnya sakit dan buahnya angan-angan. Berbeda juga menurut muadz bin sah, cinta itu binatang paling sulit ditunggangi, minuman yang paling memabukkan, amat bahaya jika dilempar, paling indah dri semua kesenangan, paling melaparkan perut dan paling diinginkan.
Cinta itu awalnya kegundahan dan akhirnya kesempitan karena keagungannya, makanya amat dalam untuk dibayangkan. Hakikatnya tidak akan pernah dikethui, kecuali dengan kerja keras. Ia tidak diingkari oleh agama dan tidak pula dikhawatirkan dalam syariah, karena allah yang telah mengatur hati. Itulah sebagian makna cinta, jika sahabat uraikan maka takkan habis kata untuk menguraikan makna cinta itu sendiri. Namun sangat disayangkan jika potensi yang dimiliki oleh cinta disalah artikan. Dengan sangat indah islam mengatur bagaimana seharusnya kita mengelola perasaan cinta, sehingga menghasilkan cinta yang murni bukan yang palsu,membawa keindahan bukan rasa sakit, membawa ketenangan bukan keresahan,membawa kedamaian bukan permusuhan. Cinta ini diarahkan dari Allah, sehingga cinta kepadaNya jauh melebihi cinta pada sesama Makhluk.sedangkan cinta kepada sesama makhluk ciptaanNya dicurahan semata-mata kerana Allah semata.
Sebagaimana dalam firman allah surat albaqarah ayat 165.”dan diantara manusia ada orang yang yang menyembah tandingan tandingan selain allah: mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.”
Nah jika sahabat telusuri seberapa besarkah nilai cinta kita untuk allah. Apakah dalam peringkat pertama bertahta dalam hati kita, atau jadi yang kedua atau yang ketika. Kerana takkan pernah sedikit dapati cinta yang menyakitkan kala hati berlabuh padaNya, takkan pernah didapati kekeceewaan kala hati bersandar padanNya. Dan cintanya jelas cinta yang hakiki, cinta yang sejati dan abadi. Namun Allah yang Maha Mencintai hambaNya tidak egois mendominasi cinta hambanya Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu tentu porsinya tidak melebihi cinta kita pada Allah, karena Allah mengatakan, “Katakanlah! ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta-benda yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri akan merugi dan rumah tangga yang kamu senangi (manakala itu semua) lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjiha di jalan-Nya, maka tunggulah keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”(At taubah ayat 24) dan nilai yang paling rendah adalah pada harta , kekuasaan dan lain-lainnya.
Sebagaimana nabi saw brsabda,"cintailah manusia sewajarnya saja karena boleh jadi kau akan membencinya kelak,&bencilah seseorang sewajarnya saja karena boleh jadi kau akan mencintainya suatu hari nanti." Nah indah bukan bagaimana islam mengelola cinta dalam pembangunan cinta yang indah. Nah sudahkan kita mengatur tahap cinta kita. Jangan-jangan kita tempat cinta allah pada urutan kedua tau bahkan terakhir.Na’zubillah. Padahal sudah jelaslah kebahagiaan hakiki yang akan diperoleh.sehingga tidak ada yang salah dengan yang namanya cinta tergantung usaha kita menempatkan,membagi dan mengatur waktu yang tepat untuk cinta , karena seharusnya beginilah cinta.
Doa cintanya Rasulullah SAW
Ya allah …..
Aku bermohon kepadaMu dan Kepada orang-ornag yang mencintaiMu, an aku mohonkan kepadaMu segala perbuatan yang akan membawaku untuk mencintaiMu melebihi kecintaanku kepada diriku dan keluargaku
Ya allah….
Jadikanlah cintaku kepadaMu lebih aku takuti dari segala sesuatu tutuplah segala kebutuhan keperluan duniaku dengan keinginan akan kerinduan hatiku untuk berjumpa denganMu. Jika Engkau menghibur mata-mata para pecinta dunia karena dunia mereka , maka hiburlah aku dengan selalu beribadah kepadaMu
0 comments:
Post a Comment